Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi di Indonesia – Teknologi, tentu saja, telah menjadi elemen yang tak terpisahkan dalam setiap aspek kehidupan manusia. Dalam setiap periode peradaban, teknologi terus mengukir peran yang tak tergantikan. Di era modern, teknologi informasi dan komunikasi (TIK) menjadi sorotan utama, mendominasi tren global dan memicu banyak pembicaraan. TIK, dengan segala kompleksitasnya, telah menyatu dalam jalinan kehidupan sehari-hari kita, mempengaruhi berbagai lapisan masyarakat, dari anak-anak yang baru belajar hingga orang dewasa, serta dari pedagang kecil hingga pengusaha besar. Keberadaannya begitu menyeluruh dan mendalam sehingga hampir mustahil untuk membayangkan rutinitas kita tanpa kehadirannya. Dalam dunia terhubung ini, TIK bukan hanya alat, melainkan jembatan vital yang menghubungkan berbagai aspek kehidupan sehari-hari kita.
Di Lihat dari Sejarah TIK
Jika ditilik dari perspektif sejarah, teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sebenarnya sudah ada sejak ribuan tahun lalu. Sejak manusia pertama kali hadir di bumi, mereka telah berupaya berkomunikasi melalui simbol dan isyarat, menandai awal mula evolusi TIK. Seiring berjalannya waktu, perkembangan TIK melaju dengan sangat pesat, membuat jarak dan waktu seakan tak lagi menjadi penghalang dalam berkomunikasi. Kini, seseorang di pulau terpencil atau negara yang jauh dapat berinteraksi secara langsung dan visual. Tren terkini melibatkan berbagai aktivitas berbasis internet dan elektronik, seperti e-learning, e-banking, e-library, e-mail, dan masih banyak lagi. Aktivitas-aktivitas ini tidak hanya mempermudah kehidupan manusia tetapi juga menghilangkan batasan ruang dan waktu, serta mempercepat dan meningkatkan efisiensi proses pengolahan data. Barang elektronik seperti televisi, handphone, laptop, dan palmtop kini tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, mengikuti pesatnya kemajuan teknologi.
Dampak Perkembangan Teknologi
Keuntungan teknologi modern adalah kemudahan menyampaikan dan mendapatkan informasi lewat situs dan media sosial, menjadikan komunikasi di Indonesia lebih efisien. Namun, sisi negatifnya, teknologi sering membuat orang malas berkomunikasi langsung. Misalnya, anak yang sibuk chatting dengan teman lewat handphone, mengabaikan berbicara dengan saudara saat acara keluarga. Kemajuan ini juga bisa mengurangi kepekaan terhadap ekspresi saat berinteraksi secara tatap muka.
Saat sibuk dengan telepon atau PC di dunia maya, sering kali seseorang tidak sadar melewatkan kesempatan berinteraksi dengan dunia nyata sekitar. Tingginya pengguna media sosial dan internet di Indonesia menunjukkan masyarakat lebih memilih bergaul secara virtual daripada berinteraksi langsung.
Berdasarkan Data Survei yang Ada
Menurut survei MarkPlus Insight pada 13 November 2012, terdapat tiga fakta mendukung tingginya komunikasi virtual di Indonesia. Sekitar 40% pengguna internet, atau 24,2 juta orang, mengakses internet lebih dari 3 jam sehari. Sebagian besar pengguna berusia 15 hingga 35 tahun, dan 56,4% termasuk bargain hunter yang memanfaatkan internet untuk mencari informasi dan kebutuhan pribadi dalam waktu lama.
Di Indonesia, kemajuan teknologi berdampak besar pada berbagai aspek, termasuk ekonomi dan sosial. Data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika menyebutkan bahwa Indonesia adalah salah satu negara dengan jumlah pengguna internet terbanyak di dunia. Selain itu, lembaga riset melaporkan bahwa Indonesia berada di peringkat kelima sebagai pengguna smartphone terbesar secara global. Data juga menunjukkan Indonesia menduduki posisi lima besar dalam pengguna aktif internet, mencapai 47 juta orang atau sekitar 14% dari total pengguna ponsel.
Kesimpulan
Kesimpulannya, masyarakat Indonesia perlu bijaksana dalam memilah sisi positif dan negatif dari perkembangan teknologi. Agar teknologi dan komunikasi dapat dimanfaatkan dengan optimal, penting untuk menjalankannya dengan cara yang benar dan seimbang.